ASPEK PSIKOSOSIAL PADA TENAGA KESEHATAN SELAMA WABAH COVID-19

Di tengah pandemi covid ini, tenaga kesehatan sangat berperan penting sebagai garda terdepan yang berhadapan langsung menangani pasien yang terjangkit virus covid-19. Mulai dari proses administrasi, diagnosis, memberikan perawatan, pelayanan. Sebuah studi di China mempublikasikan bahwa 50,4 persen dari tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit di Wuhan mengalami gejala depresi, 44,6 persen mengalami gejala cemas, 34 persen melaporkan mengalami insomnia, dan 71,5 mengalami stres.

Merasa tertekan adalah pengalaman yang sangat mungkin dirasakan oleh tenaga kesehatan. Pekerja mungkin merasa tidak cukup berhasil dalam bertugas, merasa banyak tuntutan , serta ada presure lainnya yang dirasakan seperti harus mengikuti prosedur K3 yang ketat. Oleh sebab itu pengelolaan aspek psikososial pada nakes di waktu sekarang ini sama pentingnya dengan mengelola kesehatan fisik.

Sebisa mungkin dalam pengelolaan bahaya psikososial ini penuhi kebutuhan dasar pekerja, pastikan ada waktu istirahat selama bekerja atau di antara jadwal, makan-makanan yang cukup dan sehat, lakukan kegiatan fisik, dan tetap berhubungan dengan keluarga dan teman walaupun tidak dapat bertemu langsung nakes dapat memanfaatkan teknologi digital untuk dapat tetap kontak dengan keluarga. 

Bagi pimpinan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya agar memastikan semua staff terlindung dari bahaya psikososial selama masa pandemi covid ini, agar pekerja memiliki kapasitas lebih baik untuk memenuhi peranan mereka. Pastikan agar tenaga kesehatan untuk benar-benar menjaga rasa aman. Dengan merasa aman, mereka juga akan merasa nyaman saat bekerja sehingga pekerja dapat fokus untuk bekerja.