JAUHI VIRUSNYA BUKAN ORANGNYA





JAUHI VIRUSNYA BUKAN ORANGNYA

Tanggal Publikasi : 24 Jan 2020     Kategori : Campaign     Views : 434
JAUHI VIRUSNYA BUKAN ORANGNYA

JAUHI VIRUSNYA, BUKAN ORANGNYA!

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS sedunia. Pada Tahun ini tema yang diuasung adalah "Communities make the difference". Seringkali orang dengan HIV/AIDS (ODHA) kerap mendapatkan diskriminasi dari masyarakat atau lingkungan tertentu. Penderita HIV/AIDS kerap diasosiasikan sebagai seorang yang memiliki pergaulan seks bebas dan tidak sehat.
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah jenis dari virus yang menyerang bagian imunitas tubuh seseorang, sehingga rentan terserang berbagai macam penyakit. Sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV. Berdasarkan data UNAIDS, Indonesia menyumbang total 620.000 angka penderita HIV/AIDS dari total keseluran HIV/AIDS di dunia 36.9 juta jiwa. Jika dikelompokkan berdasarkan latar belakangnya, penderita HIV/AIDS datang dari kalangan pekerja seks komersial (5,3 persen), homoseksual (25,8 persen), pengguna narkoba suntik (28,76 persen), transgender (24,8 persen), dan mereka yang ada di tahanan (2,6 persen). Total angka kematian yang disebabkan oleh AIDS sebanyak 940.000 kasus di seluruh dunia. Jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa

HIV/AIDS ditularkan melalui darah terutama pada penguna napza suntik, cairan mani dan cairan vagina melalui hubungan seksual, dan ASI dari ibu kepada bayi. Dilihat dari faktor risiko, penularan tertinggi kebanyakan terjadi pada hubungan heteroseksual yang tidak aman, yaitu dengan orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV, dengan orang terinfeksi HIV, dan tanpa menggunakan kondom. Sebagian besar kasus banyak menimpa ibu rumah tangga karena hubungan seksual dengan suami yang terinfeksi HIV. Jumlah kasus infeksi tinggi juga terjadi pada pasangan homoseksual, selain itu juga penggunaan jarum suntik pengguna napza.
Program pencegahan harus terus diupayakan dan lebih ditingkatkan untuk menekan penambahan jumlah kasus infeksi baru. Pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi kepada masyarakat untuk mengenali sejak dini faktor risiko HIV /AIDS dan berupaya menghindari jalan penularan infeksi. beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjauhi HIV/AIDS seperti hindari perilaku seks bebas dan berisiko seperti tidak menggunakan kondom, Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan orang lain, Tidak berganti-ganti pasangan atau berperilaku setia.
Selain itu bagi orang yang positif terinfeksi HIV segeralah menjalani terapi antiretroviral (ARV) yang disediakan secara gratis oleh pemerintah. Pemberian terapi ARV akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mengurangi risiko kesakitan dan kematian, serta meningkatkan survival dan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV. Disinilah peran berbagai macam komunitas, serta masyarakat umum diharapkan terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang HIV, tahu cara mencegah terinfeksi, mengetahui status HIV-nya sendiri dan tidak melakukan stigmatisasi serta diskriminasi terhadap populasi tertentu maupun orang yang terinfeksi. "Jangan hindari orangnya, tapi hindari penyebabnya,".



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi