Merancang Program Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja





Merancang Program Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja

Tanggal Publikasi : 06 Jan 2021     Kategori : Dasar K3     Views : 7,723
Merancang Program Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja

Dalam melakukan program promosi di tempat kerja, kita biasanya mengharapkan terjadinya sebuah perubahan baik perubahan perilaku hidup, perilaku bekerja dan hygiene lingkungan kerja. Untuk mewujudkan terlaksananya Program K3 di tempat kerja maka ada sebuah siklus yang harus seorang HSE kuasai yaitu RAPKPIEK, so apa saja bagian dari RAPKPIEK? simak baik-baik ya sobat-sehat kerjaku.

Pertama adalah REKOGNISI. rekognisi dilakukan untuk kita dapat lebih mengenal seberapa besar risiko yang dihadadapi pekerja. rekognisi dibuat sebagai data awal tehadap risiko kesehatan dan keselamatan, kapasitas pekerja serta status awal pekerja.

Kemudian ANALISIS. Setelah kita melakukan rekognisi terhadap lingkungan pekerjaan dimana kita Memfasilitasi kegiatan saling menukar pengalaman dan ide antar pekerja kemudian dilakukan negosiasi tentang kebutuhan promosi K3 di tempat kerja. Hasil dari kegiatan tersebut perlu dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pengetahuan dan perilaku pekerja dimana nantinya kita dapat menyusun program sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja. Hal-hal yang perlu dalam menyusun program adalah besarnya masalah, produktivitas kerja, kecacatan yang mungkin timbul, pertimbangkan juga budget yang tersedia, fasilitas pendukung, serta persepsi pekerja.

Selanjutnya PERENCANAAN. Perencanaan dikembangkan berdasarkan target perubahan yang ingin dicapai baik individu pekerja maupun kelompok pekerja. Proses menuju target perubahan tentunya harus didukung oleh kebijakan organisasi, kegiatan lingkungan. Cara penilaian keberhasilan pencapaian target, dituangkan dalam desain evaluasi.

Setelah membuat perencanaan, maka peran KOMUNIKASI sangatlah penting. Sebagai HSE, sobat sehat kerjaku berperan sebagai kominikator. Pesan yang dikomunikasikan berupa risiko K3, tujuan, manfaat, perencanaan dan implementasi pengendalian dalam bentuk program promosi K3 di tempat kerja. Komunikasi digunakan untuk mencapai konsensus dalam penyusunan prioritas program dan mendapatkan dukungan dari manajemen tingkat tertinggi serta melibatkan seluruh jajaran organisasi.

Jika sudah terjadi kesepakatan maka tahap berikutnya adalah PERSIAPAN. Pesiapan meliputi Kebijakan organisasi dan komitmen tertulis sebagai landasan program SDM, sarana dan prasarana. Setelah semua dalam program Promosi K3 maka sebuah program yang baik tidak hanya baus dalam hal perencanaan namun juga perlu untuk di IMPLEMENTASIKAN. Implementasi program dapat melalui sesi kelompok, konsultasi personal/pendampingan, praktek terkait perilaku sehat dan selamat. Program promosi K3 di tempat kerja tentunya harus dilakukan EVAUASI untuk melihat efisiensi anggaran (segi bisnis), melihat ketercapaian program, sebagai informasi baik manajemen dan pekerja dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

Tentunya Promosi K3 tidak hanya dilakukan sekali hanya untuk pemenuhan audit semata, namun harus dilakukan KONTINUITAS. Program yang berkesinambungan dikembangkan berdasarkan apresiasi termasuk penghargaan bagi pekerja yang berhasil mencapai target. Apabila belum berhasil, dikembalikan lagi untuk melakukan dari siklus semula. Dengan demikian program promosi K3 di tempat kerja dapat berkembang dan mencapai sasaran.



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi