Nongkrong Aman Dengan Kebiasan Baru





Nongkrong Aman Dengan Kebiasan Baru

Tanggal Publikasi : 15 Jul 2020     Kategori : Dasar K3     Views : 715
Nongkrong Aman Dengan Kebiasan Baru

Sudah 4 bulan ini, kita dianjurkan untuk berdiam diri di rumah dan membatasi aktivitas yang berhubungan dengan keramaian untuk menghindari penularan virus corona. Tentunya kalian mulai rindu untuk nongkrong bareng bukan? eitsss tapi sabar dulu ya gaes... walaupun perlahan tempat-tempat umum seperti kafe, restoran, mall sudah mulai dibuka kembali, namun situasi ini belum dikatakan normal seperti sediakala ya sobat..

Adaptasi Kebiasaan Baru pasca pandemi tentunya akan mengubah kebiasaan kita salah satunya ketika nongkrong. Di masa adaptasi ini tentunya perubahan sudah pasti akan terjadi seperti kita yang dulunya nongkrong tidak pernah membawa handsanitizer, memakai maker, dll sekarang harus selalu membawa hand sanitizer, memakai masker, duduk tak lagi dapat berdekatan. Kebiasaan yang dulu kita suka sharing makanan, untuk saat ini kebiasaan sharing memakai peralatan makan dan minum milik teman agaknya harus diubah juga dengan memilih untuk membawa peralatan makan/sedotan stainlessnya sendiri ke mana-mana.

Dari sisi pemilik usaha, adaptasi kebiasaan baru dilakukan dengan menyiapkan wastafel dan chamber disinfektan yang tentunya menggunakan bahan yang lebih aman. Sebelum masuk ke dalam area pun, selalu melakukan pengecekan suhu tubuh, menyiapkan aturan bagi pelanggan, semisal cuci tangan dan pakai hand sanitizer. Jarak antar meja kursi diatur, ventilasi diatur. Jumlah meja dan kursi dikurangi dan diberi jarak.

Pandemi ini pada akhirnya telah mengubah kita untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru untuk menjadi lebih aware soal kebersihan dan kesehatan. Jika dulu sebelum adanya pandemi, pertimbangan kita untuk nongkrong memilih tempat nongkrong dilihat dari seberapa hitsnya tempat itu, instagramable atau tidak, bentuk makanan lucu atau unik, banyak direkomendasikan influencer atau tidak, enak atau tidak rasa makanannya. Namun di masa adaptasi kebiasaan baru prioritas lebih kepada standar kesehatan yang diterapkan oleh kafe/mall/restoran yang dituju. Sehat yang dimaksud tidak hanya dari segi makanan, tapi juga dari lokasi. Bagaimana tempat tersebut mengelola bisnisnya, kebersihan dan kesehatan karyawannya dan pelanggannya.



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi