Peran Komunikasi K3: Mengenal Safety Induction di Tempat Kerja

Halo Sobat Sehat kerjaku, kali ini mimin akan sharing tentang pentingnya safety induction di tempat kerja, karena terkadang hal ini dianggap sepele padahal safety induction ini telah diatur dalam UU no.1 tahun 1970 pada BAB V mengenai pembinaan pasal 9 loh sobat sehat kerjaku. Jadi, apa sih safety induction itu?

Safety induction adalah pengenalan praktik K3 di suatu perusahaan kepada karyawan baru/ tamu (visitor) untuk memberikan panduan agar dapat bekerja dengan aman dan efektif. Tujuan dari safety induction ini adalah memberikan informasi mengenai prosedur kerja yang ada di wilayah lingkungan kerja, memberikan pemahaman mengenai regulasi yang berlaku, konsekuensi yang dilakukan jika melanggar regulasi, memberikan informasi terbaru mengenai keadaan dalam perusahaan , memberikan pemahaman mengenai pentingnya penerapan K3 di perusahaan.

Hal-hal yang biasanya disampaikan dalam memberikan safety induction adalah mengenai kebijakan K3 perusahaan, area-area khusus seperti area pejalan kaki, area merokok, area ibadahm toilet. Selain itu dalam safety induction juga biasanya disampaikan peraturan standard K3, APD yang harus digunakan, prosedur keadaan darurat, prosedur pelaporan kecelakaan, bahaya spesifik pada area tempat kerja dan cara mengendalikannya, prosedur pembuatan izin kerja (khusus pada kontraktor). Di akhir pemberian safety induction biasanya diberikan form lembar checklist sebagai dokumentasi bahwa safety induction telah dilakukan.

Diharapkan dengan adanya pemberian safety induction pada pekerja baru, pekerja yang baru selesai dari cuti maupun tamu yang bukan pekerja yang mendapat ijin untuk memasuki wilayah kerja, dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan saat berada di lingkungan kerja.