POTENSI BAHAYA DAN RISIKO KESEHATAN SERTA KESELAMATAN PADA PEKERJA INDUSTRI PENERBANGAN





POTENSI BAHAYA DAN RISIKO KESEHATAN SERTA KESELAMATAN PADA PEKERJA INDUSTRI PENERBANGAN

Tanggal Publikasi : 31 Jan 2020     Kategori : K3 Pariwisata     Views : 4,329
POTENSI BAHAYA DAN RISIKO KESEHATAN SERTA KESELAMATAN PADA PEKERJA INDUSTRI PENERBANGAN

Transportasi udara merupakan sebuah industri yang besar, jumlah lapangan pekerjaan yang diciptakan dari industri inipun banyak. Secara umum pekerjaan pada transportasi udara dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu awak pesawat, ground staff airside, ground staff landside. Tidak sedikit pekerja yang rentan terhadap risiko serta bahaya di tempat kerja. Sektor transportasi udara memiliki kondisi kerja yang sangat spesifik dan berbagai jenis kegiatan serta menyimpan beberapa potensi risko serta bahaya bagi para pekerjanya.

Misalnya saja pada proses perputaran pesawat, sangat penting bagi maskapai penerbangan. Oleh karena itu, semua kegiatan turnaround harus dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin. Hal ini menyebabkan tekanan waktu bagi para pekerja, yang mengarah ke efek negatif seperti kurangnya konsentrasi, pengambilan keputusan yang tidak memadai, kesalahan, tugas yang tidak lengkap, dan stres. Staf lapangan mengalami stres karena beberapa alasan seperti tekanan waktu, faktor stres terkait pekerjaan seperti kerja shift, beban kerja tinggi, perubahan prosedur, dan kegagalan fungsi peralatan.

Pada anggota kru penerbangan, termasuk pilot dan pramugari juga dihadapkan pada beberapa risiko dan bahaya karena faktor organisasi kerja. Mereka bekerja dalam shift yang melibatkan jam kerja yang tidak teratur, akhir pekan kerja dan hari libur umum, menghabiskan waktu jauh dari rumah yang dapat mengakibatkan stres dan kelelahan. Kru penerbangan yang terbang dengan penerbangan jarak jauh terpapar pada perubahan waktu eksternal, diikuti oleh perubahan ritme sirkadian, yang mengarah pada beberapa gejala yang dikenal sebagai jet lag yang dapat menyebabkan kelelahan ekstrem sehingga menurunkan kinerja dan kewaspadaan. Pilot, co-pilot juga berisiko megalami tingkat stres yang tinggi di tempat kerja mereka karena pekerjaan yang sangat menuntut tingkat pengetahuan & keahlian yang tinggi, tingkat tanggung jawab yang tinggi untuk keselamatan banyak penumpang.

Tidak hanya stress, bahaya fisik juga dialami oleh staf darat seperti paparan kebisingan dan getaran. Sumber utama kebisingan dan getaran dari operasi bandara adalah pesawat selama pendaratan dan lepas landas, diikuti oleh peralatan dan kendaraan operasi darat. Bahaya fisik juga dilami oleh awak pesawat seperti kebisingan dan getaran yang dihasilkan dari pesawat yang bergerak. Getaran seluruh tubuh terjadi selama penerbangan, terutama saat mendarat dan lepas landas, atau selama turbulensi. Udara kabin yang sangat kering merupakan bahaya fisik lebih lanjut bagi awak pesawat. Kelembaban yang rendah di udara dapat menyebabkan kulit dan mata kering, dan selaput lendir kering di hidung dan tenggorokan yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas. Selain bahaya fisik, risiko cedera muskuloskeletal yang berkaitan dengan bahu, leher, dan punggung bawah. Risiko ini terkait bekerja dalam postur tubuh canggung dengan gerakan mendorong, menarik, menekuk dan memutar juga rentan dialami oleh awak pesawat terutama pramugari.

Paparan gas buang bahan bakar jet adalah masalah bagi staff darat. Knalpot bahan bakar jet adalah salah satu masalah utama di bandara, dengan dampak kesehatan potensial, khususnya pada saluran pernapasan. Zat pencemar utama dalam lingkungan ini adalah nitrogen oksida, karbon dioksida, karbon monoksida, senyawa organik mudah menguap (VOC) termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik, sulfur dioksida, dan partikel halus dan ultrafine.



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi