Ruang Lingkup K3RS: Pilar Utama dalam Menjamin Mutu dan Keamanan Rumah Sakit





Ruang Lingkup K3RS: Pilar Utama dalam Menjamin Mutu dan Keamanan Rumah Sakit

Tanggal Publikasi : 14 Jun 2025     Kategori : K3RS dan Fasyankes     Views : 15
Ruang Lingkup K3RS: Pilar Utama dalam Menjamin Mutu dan Keamanan Rumah Sakit

 Rumah sakit merupakan lingkungan kerja yang kompleks, dinamis, dan penuh risiko. Tenaga kesehatan menghadapi berbagai potensi bahaya, baik fisik, kimia, biologis, ergonomis, maupun psikososial. Oleh karena itu, implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) menjadi elemen penting dalam sistem manajemen rumah sakit untuk menjamin perlindungan terhadap seluruh pekerja, pasien, dan lingkungan kerja.

Tujuan K3RS

K3RS bertujuan untuk:

  1. Mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)
  2. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja rumah sakit
  3. Mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman
  4. Meningkatkan produktivitas serta mutu pelayanan rumah sakit

Ruang Lingkup K3RS

Ruang lingkup K3RS mencakup sistematisasi berbagai aspek keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu:

1. Manajemen Risiko Keselamatan Kerja

Identifikasi dan evaluasi potensi bahaya (hazard identification and risk assessment – HIRA)

Pengendalian risiko melalui pendekatan hirarki kontrol: eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, administratif, dan penggunaan APD

Penanganan dan pelaporan insiden kerja


2. Kesehatan Kerja dan Pemantauan Kesehatan Pegawai

Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala (medical check-up)

Imunisasi dan pencegahan penyakit menular (contoh: Hepatitis B, TB)

Pemantauan risiko ergonomis dan stres kerja

Program promosi kesehatan kerja


3. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Limbah Medis

Penanganan dan penyimpanan bahan kimia berbahaya secara aman

Pengelolaan limbah infeksius, farmasi, dan B3 sesuai dengan regulasi Kemenkes dan KLHK

Penyediaan MSDS (Material Safety Data Sheet) dan pelatihan petugas


4. Sistem Tanggap Darurat dan Keselamatan Fasilitas

Penyusunan SOP tanggap darurat (kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, dll)

Pelatihan dan simulasi evakuasi berkala

Ketersediaan sarana keselamatan: APAR, jalur evakuasi, alarm

Audit dan inspeksi keselamatan bangunan dan peralatan


5. Pendidikan dan Pelatihan K3RS

Orientasi dan pelatihan rutin bagi seluruh pegawai

Penyuluhan dan promosi budaya keselamatan kerja

Evaluasi efektivitas pelatihan melalui uji kompetensi atau simulasi


6. Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang K3RS

Akreditasi SNARS atau standar internasional seperti ISO 45001

 

Tantangan dalam Implementasi K3RS

Beberapa tantangan dalam penerapan K3RS antara lain keterbatasan sumber daya, rendahnya kesadaran pegawai, dan lemahnya budaya pelaporan insiden. Strategi yang dapat diadopsi:

Integrasi K3RS dalam sistem mutu rumah sakit

Komitmen manajemen puncak dan pemberdayaan tim K3RS

Sistem pelaporan insiden yang non-punitive dan edukatif

Monitoring dan evaluasi berbasis data untuk perbaikan berkelanjutan

 

K3RS bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral dan profesional institusi kesehatan terhadap seluruh insan rumah sakit. Lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah fondasi pelayanan yang bermutu dan berkelanjutan. Oleh karena itu, implementasi K3RS harus menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya organisasi rumah sakit.



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi