STIGMA SOSIAL COVID-19 DALAM MASYARAKAT





STIGMA SOSIAL COVID-19 DALAM MASYARAKAT

Tanggal Publikasi : 21 Apr 2020     Kategori : Covid-19     Views : 694
STIGMA SOSIAL COVID-19 DALAM MASYARAKAT

Sebagai penyakit baru yang belum diketahui penyebab serta obat penyembuhnya, ada satu fenomena sosial yang berpotensi besar memperburuk situasi pandemi covid-19 ini yaitu stigma sosial terhadap seseorang yang dianggap mengalami gejala covid-19. 

 

Rasa takut yang berlebihan di masyarakat pada sesuatu yang belum diketahui dan lebih mudah menghubungkan rasa takut pada “kelompok yang berbeda/lain”. Inilah yang menyebabkan munculnya stigma sosial dan diskriminasi terhadap orang yang dianggap mempunyai hubungan dengan virus ini. Bahkan tenaga medispun ikut menjadi sasaran stigma sosial negatif di masyarakat, karena dianggap berinteraksi merawat pasien yang ODP, PDP, bahkan positif Covid-19 sehingga terjadi panaroid di masyarakat khawatir menjadi carrier. Padahal tenaga medis bergerak atas nama kemanusiaan. Tidak hanya itu, jenazah akibat Covid-19 pun tidak mendapatkan penerimaan yang baik di lingkungan pemakaman. Coba sobat bayangkan jika itu sobat berada di posisi tersebut, bisakah sobat menerima ini semua? 

 

Perasaan bingung, cemas, dan takut tentunya pasti ada di dalam diri kita masing-masing, namun bukan berarti kita boleh berprasangka buruk pada penderita, perawat, keluarga, ataupun mereka yang tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19. Kerena semakin stigma sosial negatif ini tumbuh di masyarakat, yang ditakutkan adalah orang-orang akan menjadi semakin tertutup terhadap penyakitnya di mana hal ini dapat menjadi boomerang bagi kita jika penyebaran virusnya tidak terkontrol di masyarakat. 

 

Oleh sebab itu marilah kita daripada menunjukkan stigma sosial negatif di lingkungan, lebih baik kita berkontribusi nyata secara sosial yang ditunjukkan dengan membangun rasa percaya pada pelayanan kesehatan yang ada, menunjukkan empati terhadap mereka yang terdampak, melakukan upaya yang praktis dan efektif sehingga orang bisa menjaga keselamatan diri dan orang yang mereka cintai. Peran kerjasama antar stakeholder juga diperlukan untuk menghentikan stigma sosial di masyarakat, salah satunya dengan pemberatasan berita berita hoax di masyarakat. selain itu dapat juga dilakukan dengan menyebarkan berita baik seperti kesembuhan pasienm cara pencegahan yang praktis dan tepat, kisah perjuangan nakes dalam menangani wabah ini, kisah dari pasien yang berhasil sembuh.



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi