Waspada TBC di Dunia Kerja: Siapa yang Rentan dan Bagaimana Mencegahnya?





Waspada TBC di Dunia Kerja: Siapa yang Rentan dan Bagaimana Mencegahnya?

Tanggal Publikasi : 13 May 2025     Kategori : Penyakit Akibat Kerja     Views : 6
Waspada TBC di Dunia Kerja: Siapa yang Rentan dan Bagaimana Mencegahnya?

Tuberkulosis (TBC) dan Tempat Kerja

TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika penderita TBC batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tempat kerja yang padat, tertutup, dan minim ventilasi berisiko menjadi tempat penularan TBC, terutama bila tidak ada deteksi dini dan upaya pencegahan yang memadai.

Siapa yang Rentan Tertular TBC di Dunia Kerja?

TBC bisa menyerang siapa saja, namun beberapa kelompok pekerjaan memiliki risiko lebih tinggi, antara lain:

1. Tenaga Kesehatan

Mereka sering bersentuhan langsung dengan pasien, termasuk penderita TBC aktif. Bila tidak memakai pelindung diri seperti masker khusus, risiko penularan sangat tinggi.

2.  Pekerja Tambang dan Pekerja Kontruksi

Paparan debu yang tinggi dapat merusak paru-paru dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi TBC.

 

3. Pekerja Transportasi Umum dan Pelayanan Publik

Kontak dengan banyak orang dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik (seperti bus atau kereta) meningkatkan risiko tertular.

 

4. Pekerja Pabrik dan Industri Padat Karya

Area kerja yang padat dan sirkulasi udara yang minim memungkinkan penyebaran cepat bila ada satu pekerja yang terinfeksi.

 


Strategi Pencegahan TBC di Tempat Kerja

Agar penyebaran TBC dapat dicegah secara efektif di tempat kerja, perlu diterapkan beberapa langkah strategis:

1. Skrining Kesehatan Rutin

Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, termasuk skrining TBC untuk karyawan, terutama bagi mereka yang baru direkrut atau kembali dari cuti panjang.

2. Ventilasi dan Sirkulasi Udara

Menyediakan sistem ventilasi yang baik di ruang kerja untuk mengurangi konsentrasi bakteri di udara.

3. Edukasi dan Penyuluhan

Memberikan informasi rutin tentang gejala TBC, cara penularan, dan pentingnya pengobatan dini kepada semua karyawan.

4. Penyediaan APD

Memberikan masker kepada karyawan yang bekerja di area berisiko tinggi.

5. Manajemen Kasus dan Rujukan

Jika ditemukan karyawan dengan gejala TBC, perusahaan harus segera merujuk ke fasilitas kesehatan dan memastikan dukungan selama pengobatan.

6. Kebijakan Non-Diskriminasi

Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung bagi penderita TBC untuk menjalani pengobatan tanpa stigma.

 

Pencegahan TBC di tempat kerja adalah tanggung jawab bersama antara manajemen dan pekerja. Dengan meningkatkan kesadaran, menerapkan protokol kesehatan, dan memperhatikan kondisi kerja, risiko penularan TBC dapat ditekan seminimal mungkin. Investasi dalam kesehatan pekerja adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan dan produktivitas dunia kerja.



Share ke Sosial Media :
Tertarik dengan Pelayanan yang Kami sediakan ? Mari Berdiskusi